Perkembangan Kognitif Bayi 4-6 Bulan

Perkembangan kognitif bayi usia 4-6 bulan semakin meningkat. Daya ingatnya makin menguat dan merekam apapun yang mereka lihat dan dengar.
Perkembangan
Perkembangan kemampuan kognitif yang umumnya bisa dilakukan bayi pada usia 4-6 bulan :
-
Menirukan bunyi yang didengarnya
-
Meraih benda yang ada di dekatnya
-
Menggenggam mainan
-
Tersenyum ketika melihat mainan atau gambar yang menarik
-
Melacak objek dengan mata mereka, menoleh ketika melihat sesuatu yang menarik perhatiannya
-
Suka memasukkan sesuatu ke dalam mulut
 Â
Stimulasi
Stimulasi untuk membantu perkembangan kognitif pada bayi usia 4-6 bulan :
-
Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan, di depan matanya. Ini untuk melatih fokus penglihatan bayi.
-
Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian.
-
Beri mainan benda besar dan berwarna.
-
Bermain ci-luk-ba
-
Sering diajak berbicara dengan kalimat dan pengucapan yang jelas.
-
Membacakan buku cerita yang banyak gambarnya dan berwarna cerah.
Â
Tanda-Tanda Keterlambatan
Tanda-tanda keterlambatan pada perkembangan kemampuan kognitif pada bayi usia 4-6 bulan :
-
Tidak tersenyum kepada Mommy atau anggota keluarga yang lain
-
Pandangan matanya tidak fokus
-
Tidak menendang atau menghentakkan kakinya ketika diletakkan pada permukaan yang keras
-
Tidak mencoba menjangkau sesuatu
-
Tidak merespon suara
-
Nampak kesulitan dalam menyampaikan sesuatu
-
Tidak tertawa atau mengeluarkan suara
Â
Bayi dengan rentang usia 4-6 bulan lebih dapat memahami lingkungan dan orang di sekitarnya. Karena itu perhatian yang diberikan lebih besar dibanding sebelumnya.
Ditulis oleh : Qoty Intan ZN
Sumber
- https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/pdf/checklists/Checklists-with-Tips_Reader_508.pdf
- https://www.gracepointwellness.org/461-child-development-parenting-infants-0-2/article/10113-infancy-cognitive-development-continued
- https://www.gracepointwellness.org/461-child-development-parenting-infants-0-2/article/10114-infancy-cognitive-development-language-development
- Kementerian Kesehatan RI. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency), 1997