Toksoplasma | Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Toksoplasma adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Infeksi ini sangat berbahaya bagi Mommy yang sedang hamil karena dapat menyebabkan kecacatan janin.
Gejala Toksoplasma
Kebanyakan penderita toksoplasma tidak mengalami tanda atau gejala tertentu, sebagian lagi dapat mengalami gejala seperti flu, yaitu:
- Nyeri otot
- Pembengkakan kelenjar limfa
- Sakit kepala
- Demam
- Kelelahan
Pada penderita dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti penderita HIV/AIDS, penderita kanker yang menjalani kemoterapi atau menjalani transplantasi organ, infeksi toksoplasma sebelumnya dapat menjadi aktif kembali.
Pada kasus ini, tanda dan gejala yang muncul lebih parah, antara lain:
- Sakit kepala
- Kebingungan
- Gangguan koordinasi
- Kejang
- Permasalah pada paru-paru, seperti tuberkulosis atau pneumonia Pneumocystis jiroveci
- Penglihatan kabur, akibat peradangan parah yang terjadi pada retina atau dikenal dengan toksoplasmosis okular
Jika terinfeksi sebelum/saat hamil
Mommy yang terinfeksi toksoplasma sebelum hamil atau saat hamil dapat menurunkan infeksi tersebut pada bayi Mommy, dikenal dengan toksoplasmosis kongenital. Penularan ini tetap dapat terjadi, sekalipun Mommy tidak merasakan gejala terinfeksi toksoplasma.
Risiko saat Hamil
Infeksi toksoplasma dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan meninggal atau Mommy mengalami keguguran. Bayi yang dapat bertahan, kemungkinan besar terlahir dengan masalah kesehatan yang serius, antara lain:
- Kejang
- Pembesaran organ hati dan limpa
- Kulit dan mata berwarna kuning (jaundice)
- Infeksi parah pada mata
Hanya sebagian kecil bayi yang akan menunjukkan tanda dan gejala tersebut saat lahir. Seringkali, bayi tidak menunjukkan tanda-tanda, seperti gangguan pendengaran, cacat mental atau infeksi mata serius hingga anak mencapai usia remaja.
Kapan Harus ke Dokter
Jika Mommy tinggal bersama penderita HIV/AIDS atau sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan, maka sebaiknya Mommy berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait pemeriksaan toksoplasma.
Tanda dan gejala toksoplasma yang parah, seperti penglihatan kabur, kebingungan, kehilangan koordinasi, membutuhkan penanganan medis segera, terutama jika penderita mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh.
Komplikasi Toksoplasma
Umumnya, toksoplasma tidak akan menyebabkan komplikasi pada penderita yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Namun, risiko komplikasi yang dapat muncul adalah infeksi mata dan jika tidak diobati dapat menyebabkan kebutaan.
Anak-anak dengan toksoplasmosis kongenital dapat mengalami komplikasi serius, seperti:
- Hilangnya kemampuan mendengar
- Cacat mental
- Kebutaan
Sedangkan pada penderita dengan gangguan sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan kejang dan penyakit serius, seperti ensefalitis. Ensefalitis merupakan infeksi otak yang sangat berbahaya, jika tidak diobati dapat menyebabkan kematian.
Penyebab Toksoplasma
Penyakit toksoplasma disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat menginfeksi banyak hewan dan burung.
Toxoplasma gondii dapat dikeluarkan melalui kotoran kucing, sehingga kucing merupakan inang utama dari parasit tersebut.
Seseorang dapat terinfeksi toksoplasma melalui beberapa cara, sebagai berikut:
1. Kontak dengan tinja kucing yang mengandung parasit Toxoplasma gondii.
Mommy dapat tidak sengaja menyentuh tinja kucing saat berkebun atau menyentuh benda lainnya yang terkontaminasi dengan tinja dari kucing yang telah terinfeksi.
2. Mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi
Menggunakan pisau, papan pemotong, atau peralatan makan yang terkontaminasi. Peralatan dapur yang bersentuhan dengan daging mentah dapat menampung parasit, kecuali jika peralatan dapur dicuci bersih dengan air sabun yang panas.
3. Mengonsumsi sayur dan buah yang belum dicuci.
Permukaan buah dan sayur dapat terkontaminasi oleh parasit. Jika Mommy ingin mengonsumsi dalam keadaan mentah, sebaiknya cuci bersih dan kupas kulit buah sebelum dikonsumsi.
4. Menerima transplantasi organ atau transfusi dari penderita toksoplasma.
Ketika seseorang terinfeksi, parasit akan membentuk kista yang dapat menyerang hampir semua bagian tubuh, seperti otak, jaringan otot, jantung dan organ lainnya.
Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik dapat menekan Toxoplasma gondii, mereka akan tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif, memberikan kekebalan tubuh seumur hidup, sehingga tidak akan terinfeksi lagi.
Namun, jika kekebalan tubuh melemah, maka parasit dapat kembali aktif dan menyebabkan komplikasi yang serius.
Faktor Risiko Toksoplasma
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan Mommy terinfeksi parasit penyebab toksoplasma, yaitu:
- Mengalami penyakit HIV/AIDS
- Menjalani kemoterapi
- Menggunakan obat golongan kortikosteroid atau obat yang menekan sistem imun atau kekebalan tubuh
Diagnosis Toksoplasma
Tanda dan gejala penyakit toksoplasma mirip dengan penyakit flu, sehingga agak sulit untuk didiagnosis. Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan toksoplasma.
- Pemeriksaan ketika hamil
Jika dokter mencurigai Mommy mengalami toksoplasma, maka pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi antibodi terhadap parasit Toxoplasma gondii.
Hasil positif menandakan Mommy mengalami infeksi aktif atau Mommy pernah terinfeksi dan kebal terhadap penyakit tersebut.
Hasil negatif tidak selalu menandakan Mommy tidak terinfeksi toksoplasma. Terkadang pemeriksaan dilakukan saat awal perjalanan penyakit, sebelum tubuh menghasilkan antibodi, sehingga hasil pemeriksaan menjadi negatif.
Untuk memastikan hal tersebut, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan ulang beberapa minggu kemudian.
- Pemeriksaan pada bayi
Pada Mommy yang sedang mengandung dan terinfeksi toksoplasma, maka harus dilakukan pemeriksaan pada bayi untuk melihat apakah bayi Mommy juga terinfeksi toksoplasma.
Dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan, seperti:
- Amniocentesis
Pemeriksaan ini aman dilakukan setelah usia kehamilan di atas 15 minggu. Dokter akan mengambil sampel dari air ketuban dan diperiksakan di laboratorium.
- Ultrasound scan (USG)
Pemeriksaan ini untuk melihat kondisi bayi di dalam rahim Mommy.
Meski USG tidak dapat mendiagnosis toksoplasma, namun pemeriksaan ini dapat menunjukkan apakah bayi memiliki tanda-tanda tertentu, seperti penumpukan cairan di otak.
Setelah lahir, bayi Mommy juga membutuhkan pemeriksaan dan tes darah lanjutan selama 1 tahun pertama.
Pencegahan Toksoplasma
Agar terhindar dari penyakit toksoplasma, Mommy dapat melakukan langkah pencegahan, antara lain:
- Menggunakan sarung tangan ketika berkebun
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas
- Jangan mengonsumsi makanan mentah atau daging setengah matang. Hindari juga konsumsi daging mentah yang diawetkan.
- Cuci peralatan dapur dengan air panas dan sabun setelah digunakan untuk menyiapkan daging mentah
- Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi
- Hindari mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi
Pengobatan Toksoplasma
Kebanyakan penderita sehat tidak membutuhkan pengobatan toksoplasma.
Namun, jika muncul tanda dan gejala toksoplasma akut, maka dokter akan memberikan obat berikut ini:
- Pyrimethamine
Obat ini biasa digunakan untuk penyakit malaria dan dapat digunakan untuk mengobati toksoplasma.
Obat ini juga dapat mencegah tubuh untuk menyerap asam folat dan vitamin B9, khususnya jika menggunakan dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu, biasanya dokter akan menambahkan suplemen asam folat.
- Sulfadiazine
Sulfadiazine merupakan antibiotik yang digunakan bersamaan dengan Pyrimethamine untuk mengobati toksoplasma.
Pengobatan pada penderita HIV/AIDS
Pada penderita toksoplasma dengan penyakit penyerta HIV/AIDS, pengobatan yang direkomendasikan adalah pyrimethamine, sulfadiazine dan leucovorin atau dapat menggunakan pyrimethamine dan clindamycin.
Pengobatan pada Mommy yang sedang hamil dan bayi
Pengobatan pada Mommy yang sedang hamil bergantung pada usia kehamilan.
Jika infeksi terjadi sebelum usia kehamilan minggu ke-16 maka Mommy dapat menerima antibiotik Spiramycin.
Penggunaan obat ini dapat menurunkan risiko bayi mengalami gangguan saraf dari toksoplasma kongenital.
Jika infeksi terjadi setelah usia kehamilan minggu ke-16 atau jika pemeriksaan menunjukkan bahwa janin mengalami infeksi toksoplasma, maka dokter akan memberikan pyrimethamine, sulfadiazine dan leucovorin.
Jika setelah lahir, bayi Mommy mengalami infeksi toksoplasma, maka pengobatan yang direkomendasikan adalah pyrimethamine, sulfadiazine dan leucovorin.
Kondisi bayi harus dipantau selama menggunkan obat tersebut.
FREQUENTLY ASKED QUESTION
Apakah penyakit toksoplasma bisa sembuh?
Toksoplasma dapat bertahan di dalam tubuh dalam waktu yang lama. Jika seseorang memiliki kekebalan tubuh yang baik maka tubuh dapat menekan parasit dan memproduksi antibodi, sehingga parasit dalam keadaan tidak aktif.
Namun, jika kekebalan tubuh menurun, parasit dapat aktif kembali dan menyebabkan komplikasi serius.
Obat-obatan yang umum digunakan untuk mengobati toksoplasma adalah pyrimethamine, sulfadiazine, clindamycine, spiramycin dan leucovorin.
Apakah penyebab penyakit toksoplasma adalah virus?
Penyakit toksoplasma bukan disebabkan oleh virus atau bakteri, melainkan oleh parasit yang bernama Toxoplasma gondii.
Parasit ini seringkali ditemukan pada hewan, seperti kucing. Kucing merupakan inang utama dan dapat mengeluarkan parasit melalui tinja, sehingga dapat tanah atau benda yang bersentuhan dapat terkontaminasi Toxoplasma gondii.
Apakah penyakit toksoplasma berbahaya?
Umumnya pada orang sehat, toksoplasma tidak menyebabkan gejala dan tidak membutuhkan pengobatan khusus.
Namun, komplikasi serius dapat terjadi pada penderita dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti penderita HIV/AIDS dan pada Mommy yang sedang mengandung.
Infeksi toksoplasma saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan cacat pada janin.
Bayi yang lahir dari Mommy yang terinfeksi dapat mengalami gangguan pendengaran, cacat mental dan kebutaan.
Bagaimana cara penularan penyakit toksoplasma?
Seseorang dapat terinfeksi toksoplasma melalui:
- Konsumsi makanan yang belum matang, seperti daging yang terkontaminasi Toxoplasma gondii
- Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi
- Tidak sengaja menyentuh tinja kucing yang terinfeksi toksoplasma tertelan
- Ditularkan dari Mommy kepada janin dikenal dengan toksoplasmosis kongenital
- Menerima transplantasi organ atau transfusi darah dari penderita toksoplasma
Apakah laki-laki bisa terkena toksoplasma?
Ya, penyakit toksoplasma dapat menyerang siapa saja tanpa terkecuali. Baik laki-laki atau perempuan dapat terinfeksi penyakit ini.
Infeksi pada orang sehat tidak menyebabkan komplikasi berbahaya dan biasanya tidak membutuhkan pengobatan.
Namun, jika terjadi pada bayi, Mommy yang sedang hamil atau orang dengan gangguan daya tahan tubuh, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa.
Penyakit toksoplasma merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi Mommy yang sedang hamil karena dapat menyebabkan kecacatan atau keguguran pada janin.
Pemeriksaan toksoplasma sebaiknya dilakukan ketika Mommy merencanakan kehamilan.
Ditulis oleh : apt. Novita, S.Farm., M.Farm. – Tim penulis Mommy 101 disadur dari berbagai sumber
Sumber
- Mayo Clinic. Toxoplasmosis [Internet]. Available from:Â https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxoplasmosis/diagnosis-treatment/drc-20356255
- Centers for Disease Control and Prevention. Parasites-Toxoplasmosis (Toxoplasma infection) [Internet]. Available from:Â https://www.cdc.gov/parasites/toxoplasmosis/index.html
- Toxoplasma gondii (Toxoplasmosis) [Internet]. Available from:Â http://www.antimicrobe.org/new/b130.asp