Infertilitas & Penanganan

Infertilitas pada Pria

Kesuburan pria penting untuk keberhasilan hamil. Ayo ketahui apa saja penyebab infertilitas pada pria yang umum terjadi, selengkapnya disini.

Gejala

Gejala utama infertilitas pada pria yang paling nampak adalah ketidakmampuan untuk memiliki anak, namun dapat juga dilihat dari beberapa hal berikut ini:

  • Gangguan pada fungsi seksual, seperti kesulitan untuk ejakulasi, cairan ejakulasi yang dikeluarkan dalam jumlah kecil, berkurangnya gairah seksual atau mengalami disfungsi ereksi.
  • Mengalami infeksi saluran napas berulang
  • Nyeri, bengkak atau terdapat benjolan pada area testis
  • Mengalami ginekomastia (gynecomastia), yaitu kondisi ketika pria mengalami pembesaran kelenjar payudara
  • Jumlah sperma di bawah normal, yaitu kurang dari 15 juta/ml air mani atau kurang dari 39 juta dalam sekali ejakulasi
  • Rambut pada wajah atau bagian tubuh lainnya berkurang

Kapan Harus ke dokter

Berkonsultasi dengan dokter jika pasangan suami istri masih belum berhasil hamil dalam waktu 1 tahun atau jika pria memiliki gejala di bawah ini:

  • Masalah ereksi atau ejakulasi, tidak memiliki gairah seks atau gejala lain terkait fungsi seksual
  • Nyeri, rasa tidak nyaman, bengkak atau adanya benjolan di area testis
  • Memiliki riwayat gangguan pada testis, prostat atau masalah seksual
  • Riwayat operasi pada selangkangan, testis, penis atau skrotum

Faktor Penting Kehamilan

Sama seperti wanita yang harus menghasilkan sel telur sehat, pria juga harus menghasilkan sperma yang sehat dengan kriteria:

  • Bentuk normal
  • Kuat berenang menuju sel telur
  • Jumlah yang cukup

Penyebab

Infertilitas pada pria dibagi menjadi 3 penyebab utama, yaitu terkait kondisi medis, lingkungan dan gaya hidup:

1. Penyebab Medis

  • Varikokel. Varikokel merupakan pembengkakan pada pembuluh darah testis dan menyebabkan kualitas sperma menurun.
  • Infeksi. Peradangan pada testis (orchitis) dan beberapa infeksi akibat penyakit menular seksual, seperti gonorrhea dan HIV dapat menyebabkan gangguan pada produksi dan kesehatan sperma.
  • Penyakit celiac. Penyakit celiac merupakan salah satu gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan akibat sensitif terhadap gluten.
  • Sindrom Klinefelter. Merupakan gangguan bawaan ketika seseorang dilahirkan dengan dua kromosom X dan satu kromosom Y, sehingga menyebabkan perkembangan abnormal pada organ reproduksi pria.
  • Permasalahan ejakulasi. Disebut dengan istilah ejakulasi retrograde, yaitu kondisi ketika air mani tidak keluar saat orgasme, melainkan masuk ke dalam kandungi kemih.
  • Tumor. Kanker atau tumor dan pengobatannya dapat mengganggu fungsi kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi hormon reproduksi.
  • Ketidakseimbangan hormon. Infertilitas dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem keseimbangan hormon, seperti hipotalamus, kelenjari pituitari dan adrenal.
  • Gangguan pada saluran yang membawa sperma. Cedera akibat operasi, infeksi, trauma atau perkembangan yang tidak normal dapat menyebabkan saluran yang membawa sperma menjadi tersumbat, sehingga sperma tidak dapat dikeluarkan.
  • Permasalahan pada fungsi seksual. Disfungsi ereksi, ejakulasi dini, kelainan anatomi, masalah psikologis dapat mengganggu fungsi seksual.
  • Penggunaan obat-obatan. Obat golongan steroid, kemoterapi, anti jamur dan obat lainnya dapat berdampak pada produksi sperma dan menurunkan kesuburan pria.

2. Lingkungan

Selain dari kondisi medis atau kesehatan, ternyata faktor lingkungan juga dapat berpengaruh pada kesuburan pria, seperti :

  • Bahan kimia. Paparan benzenes, toluene, xylene, pestisida, pelarut organik, material cat dapat menyebabkan jumlah sperma yang rendah.
  • Paparan logam berat
  • Radiasi atau X-rays
  • Paparan panas pada testis. Duduk terlalu lama, mengenakan pakaian yang ketat juga dapat meningkatkan suhu di skrotum yang dapat mengganggu produksi sperma.

3. Gaya Hidup

Penggunaan obat-obatan, alkohol, merokok atau menjadi perokok pasif, stres, depresi dan obesitas diketahui berdampak pada kesuburan.

FREQUENTLY ASKED QUESTION

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seorang pria mengalami infertilitas, yaitu:

  • Merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Menggunakan obat-obat terlarang
  • Obesitas atau kegemukan
  • Riwayat atau sedang mengalami infeksi
  • Testis terlalu panas
  • Mengalami depresi atau stres berat
  • Sering terpapar bahan beracun
  • Pernah mengalami trauma atau cedera pada testis
  • Pernah menjalani vasektomi atau operasi perut atau panggul
  • Memiliki penyakit tertentu, seperti tumor
  • Memiliki keluarga dengan gangguan kesuburan
  • Menjalani pengobatan radiasi atau kemoterapi untuk pengobatan kanker

Infertilitas pada pria dapat diobati sesuai dengan penyebabnya. Beberapa pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter, seperti:

  • Operasi, jika mengalami varikokel atau sumbatan pada saluran vas deferens
  • Antibiotik, jika infertilitas disebabkan oleh penyakit infeksi bakteri
  • Terapi hormon atau obat-obatan lain yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi atau ejakulasi prematur

Kebanyakan kasus infertilitas pada pria dapat disembuhkan dengan pengobatan disesuaikan dengan penyebab.

Konsultasikan dengan dokter, jika belum berhasil hamil setidaknya selama 1 tahun atau lebih cepat jika memiliki masalah lain terkait fertilitas.

Ditulis oleh : apt. Novita, S.Farm., M.Farm. – Tim penulis Mommy 101 disadur dari berbagai sumber

Sumber

  1. Mayo Clinic. Male Infertility. 2021.  https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/symptoms-causes/syc-20374773 (diakses tanggal 16 Oktober 2021)
  2. Weill Cornell Medicine. 1999. Understanding Male Infertility.  https://maleinfertility.org/understanding-male-infertility (diakses tanggal 16 Oktober 2021)

Komentar

TestiMommy

Slide Image
Slide Image
Slide Image
Slide Image
Slide Image

Rentang kelahiran kedua yang cukup jauh, membuat saya sedikit lupa beberapa hal tentang parenting dan pengasuhan bayi. Informasi di website Mommy101 sangat membantu saya mengingat lagi semuanya. Terima kasih.

Eva, Mommy Lubna & Fadlan

New mom, young mom, senior mom, semua mommy wajib punya buku ini karena isinya sangat informatif, menarik, jelas dan padat, tidak ada lagi bingung-bingung soal perawatan bayi yaa moms.

Irsalina, mommy Aubrey dan Arsyila

Sebuah referensi terpercaya untuk ibu dan calon ibu. Sangat bermanfaat untuk panduan sehari-hari.

Mommy Fivi

Di Mommy 101 dari info yg basic sampe yg advanced ada semuah, bener-bener helpful buat first timer Mommy kaya aku. Sempet lupa minum folat acid, untung baca Mommy 101 jadi langsung gercep ambil n telen biar babyku tumbuh sehat. Makasi Mommy 101!

Jessica, Hamil 2 Bulan

Senang ketemu website Mommy101 yang lengkap banget infomasinya. Penyampaiannya ringan, menarik, dan mudah dipahami. Tapi tentu dengan sumber-sumber yang credible (bisa check di refrensinya). Thank you Mommy 101 for making our parenting tasks so much easier.

Sarah, Mommy Shifa