Obesitas pada Ibu Hamil
Apa yang dimaksud obesitas?
Seseorang didiagnosis mengalami obesitas ketika memiliki BMI ≥30.
BMI atau indeks massa tubuh dapat dihitung dengan cara membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.1
Apa risiko obesitas pada ibu hamil?
Obesitas pada kehamilan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan.
Komplikasi bagi Mommy
- Diabetes gestasional
- Preeklamsia
- Sleep apnea atau gangguan tidur
- Pembekuan darah
- Perdarahan pascapersalinan
- Keguguran
Komplikasi bagi janin
- Lahir mati
- Cacat lahir
- Kelahiran prematur
- Makrosomia
- Tumbuh menjadi anak obesitas
Berapa kenaikan berat badan ideal selama kehamilan?
Nilai BMI sebelum hamil penting untuk menentukan berapa banyak peningkatan
berat badan yang disarankan selama kehamilan.
Bagaimana diet yang dianjurkan selama kehamilan?
Berikut tips menjaga berat badan selama kehamilan.3
1. Mengetahui kebutuhan kalori harian
Secara umum, trimester pertama tidak membutuhkan kalori ekstra. Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga, Mommy akan membutuhkan sekitar 340 dan 450 kalori tambahan per hari.
2. Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
Konsumsi makanan bergizi seimbang, yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan.
3. Membatasi asupan gula dan lemak
Membatasi asupan gula tambahan dan lemak padat yang terkandung dalam minuman ringan, camilan manis, makanan yang digoreng, dan daging berlemak.
Bagaimana proses persalinan yang dianjurkan untuk penderita obesitas?
Obesitas selama kehamilan meningkatkan risiko persalinan caesar. Jika operasi caesar diperlukan, risiko infeksi, perdarahan, dan komplikasi lain akan lebih besar pada penderita obesitas dibandingkan pada ibu hamil lainnya.2
Kondisi obesitas pada ibu hamil memerlukan pengawasan dari dokter atau bidan guna mencegah sekaligus menangani komplikasi yang mungkin timbul.
FREQUENTLY ASKED QUESTION
Apakah penderita obesitas boleh menurunkan berat badan selama kehamilan?2,4
Mommy tidak dianjurkan untuk menurunkan berat badan selama kehamilan.
Agar berat badan tetap terjaga, sebaiknya Mommy berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menghindari junk food.
Mengapa penambahan berat badan sesuai rekomendasi penting selama masa kehamilan?
Kenaikan berat badan yang kurang dari jumlah yang direkomendasikan serta kenaikan berat badan yang melebihi jumlah yang direkomendasikan dapat menyebabkan komplikasi bagi Mommy dan janin.
Apakah obesitas dapat memengaruhi kemungkinan seseorang untuk hamil?
Berikut fakta yang perlu diperhatikan.
- Memiliki BMI yang tinggi dapat mengganggu kesuburan dengan menghambat ovulasi normal.
- Bahkan bila Mommy mengalami ovulasi secara teratur, semakin tinggi BMI, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk hamil.
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika BMI meningkat, risiko kegagalan fertilisasi in vitro (IVF) juga akan meningkat.
Oleh karena itu, bagi wanita dengan obesitas yang ingin merencanakan kehamilan, disarankan untuk menurunkan berat badan terlebih dahulu.2
Bagaimana cara menurunkan berat badan setelah melahirkan?
Mommy dapat mempertahankan kebiasaan makan dan olahraga yang sehat untuk mencapai berat badan normal.
Selain itu, menyusui juga dapat membantu penurunan berat badan pascapersalinan. Mommy yang menyusui cenderung lebih cepat menurunkan berat badan dibandingkan yang tidak menyusui.4
Ditulis oleh : apt. Silvia Dwi Puspa Susanti, S. Farm – Tim penulis Mommy101 disadur dari berbagai sumber
Sumber
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-obesity/art-20044409
- https://www.acog.org/womens-health/faqs/obesity-and-pregnancy
- https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pregnancy-weight-gain.htm
- https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/existing-health-conditions/overweight/