Urogenital

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) | Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Ulasan lengkap Polycystic ovarian syndrome (PCOS) , pengertian, gejala , komplikasi, penyebab, faktor risiko, diagnosis pencegahan dan pengobatan.

Pengertian

Polycystic ovarian syndrome (PCOS) disebut juga sindrom ovarium polikistik adalah kelainan atau gangguan hormon yang umum ditemukan pada wanita usia subur. Penderita PCOS dapat mengalami periode menstruasi yang tidak teratur.

Meski penyebab pasti PCOS masih belum diketahui, namun diagnosis dan pengobatan dini diperlukan untuk mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.

Gejala

Pada umumnya, tanda dan gejala PCOS terjadi ketika wanita mengalami menstruasi pertama kali selama masa pubertas. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi setelahnya sebagai respon dari peningkatan berat badan.

Tanda dan gejala PCOS, antara lain:

  • Periode menstruasi yang tidak teratur

Tanda yang paling umum ditemukan pada penderita PCOS adalah siklus menstruasi yang jarang, tidak teratur atau justru berkepanjangan. Mommy mungkin dapat mengalami menstruasi kurang dari 9 kali dalam setahun, siklus menstruasi lebih dari 35 hari dan mengalami menstruasi berat.

  • Kelebihan hormon androgen

Hormon androgen disebut juga dengan hormon pria. Peningkatan hormon androgen pada wanita dapat diamati dari tanda-tanda fisik, seperti

  • Hirsutism, yaitukondisiketikawanita mengalami pertumbuhan rambut yang berlebih pada wajah, dada, atau perut. Tujuh dari sepuluh wanita dengan PCOS mengalami kondisi ini.
  • Jerawat parah yang terjadi setelah usia remaja dan tidak merespon pengobatan biasa
  • Kulit berminyak
  • Kebotakan
  • Terdapatkista (polikistik) pada ovarium

Ovarium atau indung telur merupakan alat reproduksi wanita yang berfungsi untuk memproduksi dan melepaskan sel telur ke dalam saluran reproduksi, serta menghasilkan hormon estrogen dan progesterone yang berperan dalam siklus menstruasi.

Pada penderita PCOS, ovarium dapat membesar dan dikeliling oleh kantung (folikel) yang dapat berisi cairan. Hal ini dapat menyebabkan ovarium tidak dapat bekerja secara normal.

Tanda dan gejala PCOS dapat lebih parah pada penderita dengan obesitas atau kegemukan. Diagnosis PCOS dibuat ketika Mommy mengalami setidaknya 2 gejala diatas.

Komplikasi

Jika tidak ditangani, PCOS dapat menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu:

  • Infertilitas atau mandul

Diabetes gestasional, yaitu peningkatan gula darah yang terjadi ketika Mommy sedang hamil

  • Keguguran atau kelahiran prematur

Peradangan hati parah yang disebabkan oleh penumpukan lemak di hati

  • Sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang mengganggu kesehatan, seperti  tekanan darah tinggi (hipertensi), guladarah tinggi, kadar kolesterol atau trigliserida tidak normal yang dapat meningkatkan risiko Mommy mengalami penyakit jantung.

  • Diabetes mellitus tipe 2 atau prediabetes
  • Sleep apnea
  • Depresi, kecemasan dan gangguan makan
  • Pendarahan yang tidak normal
  • Kanker endometrium

Penyebab

Meski penyebab pasti PCOS masih belum diketahui, namun beberapa faktor yang mungkin berperan menyebabkan PCOS, antara lain:

  • Kelebihan hormon insulin

Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas, berfungsi untuk membawa gula dari dalam darah ke dalam sel, sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi.

Namun, jika seseorang mengalami resistensi insulin, gula tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga gula di dalam darah akan meningkat. Peningkatan gula darah memicu tubuh memproduksi insulin berlebih, kondisi ini meningkatkan produksi hormon androgen yang menyebabkan gangguan pada ovulasi.

  • Keturunan
  • Kelebihan hormon androgen

Pada penderita PCOS, ovarium atau sel telur wanita memproduksi hormon androgen dalam jumlah berlebih, sehingga menyebabkan tanda hirsutism dan jerawat parah. Kadar hormon androgen melebih nilai normal juga dapat mencegah terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur.

Diagnosis

Untuk menentukan Mommy mengalami PCOS, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan dan penelusuran riwayat kesehatan Mommy, seperti pola menstruasi dan perubahan berat badan, serta pemeriksaan tanda-tanda fisik.

Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Pemeriksaan pelvis
  • Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah diperlukan untuk mengukur jumlah hormon Mommy. Dokter juga dapat menyarankan untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol dan trigliserida.

  • Transvaginal ultrasound

Pemeriksaan ini menggunakan perangkat seperti tongkat yang ditempatkan di vagina Mommy. Perangkat tersebut dapat memancarkan gelombang suara yang dapat diterjemahkan menjadi gambar di komputer. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi ovarium dan ketebalan lapisan rahim Mommy.

Pencegahan

Sampai saat ini, masih belum diketahui bagaimana cara untuk mencegah PCOS. Namun, gaya hidup sehat dengan pengaturan nutrisi dan berat badan dapat membantu penderita PCOS terhindar dari komplikasi, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Pengobatan

Pengobatan untuk penderita PCOS berfokus pada gejala atau keluhan yang muncul dari masing-masing penderita, seperti infertilitas, hirsutism, jerawat atau obesitas. Penanganan PCOS melibatkan perubahan gaya hidup atau menggunakan obat-obatan.

1. Perubahan gaya hidup

Dokter mungkin dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti penurunan berat badan melalui diet rendah kalori yang dikombinasikan dengan olahraga. Penurunan berat badan juga dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan dapat membantu penderita yang mengalami infertilitas.

Untuk menurunkan efek PCOS, Mommy juga dapat mencoba tips berikut ini:

  • Menjaga berat badan ideal

Penurunan berat badan dapat mengurangi jumlah hormon insulin dan androgen, sehingga membantu terjadinya ovulasi.

  • Batasi konsumsi karbohidrat

Konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak dapat meningkatkan kadar insulin.

  • Terapkan rencana makan yang sehat, yaitu:
  • Jangan melewatkan waktu makan
  • Konsumsi makanan yang bervariasi. Buah-buahan, sayur, biji-bijian, protein tanpa lemak dan susu rendah lemak. Mommy dapat mengonsumsi lemak sehat, seperti minyak olive, alpukat, kacang almond dan walnuts.
  • Minum minuman yang sehat, seperti air putih, susu rendah lemak atau jus buah murni.
  • Aktif bergerak

Olahraga diketahui memiliki banyak manfaat. Selain dapat menurunkan berat badan, olahraga dapat membantu menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.

2. Obat-obatan

Untuk mengatasi periode menstruasi yang tidak teratur, dokter dapat memberikan obat minum, seperti:

  • Pil KB

Pil KB yang umum digunakan untuk penderita PCOS yaitu pil KB yang mengandung kombinasi estrogen dan progestin yang bertujuan untuk menurunkan produksi hormon androgen atau disebut hormon pria. Mengatur hormon penderita dapat menurunkan risiko mengalami kanker endometrium, memperbaiki pendarahan abnormal, pertumbuhan rambut berlebih dan jerawat.

  • Progestin

Pil progestin yang digunakan selama 10 sampai 14 hari setiap 1 sampai 2 bulan dapat mengatur siklus menstruasi Mommy dan melindungi dari risiko mengalami kanker endometrium.

Untuk membantu terjadinya ovulasi, dokter dapat meresepkan pengobatan tambahan, seperti:

  • Clomiphene

Merupakan obat anti-estrogen yang digunakan saat hari pertama menstruasi.

  • Letrozole

Obat ini biasanya digunakan untuk pengobatan kanker payudara, letrozole bekerja dengan menstimulasi ovarium.

  • Metformin

Di masyarakat metformin dikenal sebagai obat untuk penyakit diabetes mellitus atau kencing manis. Pada penderita PCOS, metformin dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah berlebih.

  • Injeksi Gondotropins

Sedangkan untuk membantu mengatasi pertumbuhan rambut berlebih, dokter dapat meresepkan:

  • Pil KB yang dapat menurunkan kadar hormon androgen
  • Spironolactone, yang dapat menghambat efek androgen pada kulit. Namun, penggunaan obat ini dapat menyebabkan kecacatan pada janin, sehingga tidak disarankan hamil ketika Mommy masih mengonsumsi spironolactone.

FREQUENTLY ASKED QUESTION

PCOS tidak hanya berdampak pada sistem reproduksi wanita, namun juga dapat meningkatkan risiko penderita mengalami kondisi serius, seperti penyakit diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung dan kanker endometrium.

Selain itu, penderita PCOS juga dapat mengalami gangguan tidur dan depresi. Jadi, penderita PCOS harus mendapatkan penanganan yang tepat untuk menghindari komplikasi jangka panjang.

Meski peluang lebih kecil, namun penderita PCOS tetap bisa hamil. Infertilitas pada PCOS disebabkan oleh gangguan pada proses ovulasi.

Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang telah matang menuju tuba falopii untuk dibuahi oleh sperma. Jadi, agar bisa hamil ovulasi harus terjadi. Dokter akan memberikan obat-obatan untuk membantu ovulasi, pada penderita yang tidak merespon pengobatan, tindakan operasi bisa dijadikan pilihan.

Pola makan sehat disarankan bagi penderita PCOS, yaitu:

  • Perbanyakan konsumsi biji-bijian utuh, buah, sayur, daging dan susu rendah lemak, keju, yogurt, dapat membantu penderita menurunkan kadar gula darah, meningkatkan penggunaan insulin dan membantu menormalkan kadar hormon.
  • Jadwal makan yang teratur, jangan melewatkan waktu makan
  • Konsumsi minuman sehat, seperti air mineral, susu rendah lemak atau jus buah murni

Sampai saat ini, PCOS masih belum dapat disembuhkan. Namun, jangan khawatir, karena ada banyak cara untuk mengurangi atau menghilangkan gejala PCOS.

Menggunakan obat secara rutin sesuai dengan anjuran dokter, disertai perubahan gaya hidup dengan menerapkan pola makan sehat dan olahraga dapat membantu penderita PCOS merasa lebih baik.

Penyakit PCOS dapat menyebabkan komplikasi berbahaya. Jika Mommy merasakan tanda dan gejala PCOS, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur atau gejala lainnya, segera berkonsultasi dengan dokter.

Ditulis oleh : apt. Novita, S.Farm., M.Farm. – Tim penulis Mommy 101 disadur dari berbagai sumber

Sumber

  1. Mayo Clinic. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) {Internet]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pcos/symptoms-causes/syc-20353439
  2. Ovarium {Internet]. Available from: https://id.wikipedia.org/wiki/Ovarium
  3. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) [Internet]. Available from: https://www.acog.org/patient-resources/faqs/gynecologic-problems/polycystic-ovary-syndrome
  4. Eat Right. Polycystic Ovarian Syndrome [Internet]. Available from: https://www.eatright.org/health/pregnancy/fertility-and-reproduction/polycystic-ovarian-syndrome
  5. Is there a cure for PCOS? [Internet]. Available from: https://www.pcosaa.org/is-there-a-cure-for-pcos

Komentar

TestiMommy

Slide Image
Slide Image
Slide Image
Slide Image
Slide Image

Rentang kelahiran kedua yang cukup jauh, membuat saya sedikit lupa beberapa hal tentang parenting dan pengasuhan bayi. Informasi di website Mommy101 sangat membantu saya mengingat lagi semuanya. Terima kasih.

Eva, Mommy Lubna & Fadlan

New mom, young mom, senior mom, semua mommy wajib punya buku ini karena isinya sangat informatif, menarik, jelas dan padat, tidak ada lagi bingung-bingung soal perawatan bayi yaa moms.

Irsalina, mommy Aubrey dan Arsyila

Sebuah referensi terpercaya untuk ibu dan calon ibu. Sangat bermanfaat untuk panduan sehari-hari.

Mommy Fivi

Di Mommy 101 dari info yg basic sampe yg advanced ada semuah, bener-bener helpful buat first timer Mommy kaya aku. Sempet lupa minum folat acid, untung baca Mommy 101 jadi langsung gercep ambil n telen biar babyku tumbuh sehat. Makasi Mommy 101!

Jessica, Hamil 2 Bulan

Senang ketemu website Mommy101 yang lengkap banget infomasinya. Penyampaiannya ringan, menarik, dan mudah dipahami. Tapi tentu dengan sumber-sumber yang credible (bisa check di refrensinya). Thank you Mommy 101 for making our parenting tasks so much easier.

Sarah, Mommy Shifa