Hidung, telinga, & Tenggorokan

Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Mimisan

Panduan lengkap tentang mimisan, apa penyebab mimisan, bagaimana cara mengatasinya, dan bagaimana gejala mimisan yang berbahaya.
Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Mimisan

Apa itu mimisan?

Mimisan adalah perdarahan deras atau ringan yang keluar dari salah satu atau kedua lubang hidung dengan durasi yang berbeda-beda, mulai dari beberapa detik hingga 15 menit atau lebih.

Jenis mimisan yang berbahaya?

Mimisan dapat dibagi menjadi dua jenis yang memiliki penyebab yang berbeda, yaitu:

Jenis- Jenis Mimisan
Jenis- Jenis Mimisan

1. Mimisan di bagian depan (mimisan anterior).

Perdarahan yang terjadi di pembuluh darah bagian depan hidung, atau lebih tepatnya pada dinding yang memisahkan rongga hidung kiri dan kanan. Dinding pemisah ini memiliki cukup banyak pembuluh darah halus yang menerima pasokan darah dari pembuluh darah utama yang memasok darah ke kepala dan leher.

2. Mimisan di bagian belakang (mimisan posterior).

Perdarahan yang terjadi pada bagian belakang hidung, yaitu pada cabang arteri yang memasok darah ke hidung. Jika mimisan berlangsung selama lebih dari 20 menit, atau terjadi setelah mengalami benturan pada bagian kepala atau wajah, kemungkinan besar itu adalah mimisan posterior. Mimisan posterior biasanya membutuhkan perawatan medis yang serius dan jarang terjadi.

Apa penyebab mimisan?

1. Penyebab mimisan di bagian depan (mimisan anterior) :

Penyebab Mimisan Anterior
Penyebab Mimisan Anterior
  • Mengorek hidung, terutama bila tidak sengaja menggores bagian dalam hidung dengan ujung kuku yang tajam.
  • Mengembuskan hidung terlalu kencang, yang menyebabkan trauma pada pembuluh darah. Biasanya ketika anak ingin membuang ingus atau ada benda asing yang masuk ke dalam hidung.
  • Cedera pada hidung.
  • Bentuk hidung yang bengkok, baik akibat faktor keturunan, kelainan hidung bawaan, atau cedera.
  • Penggunaan obat pelega hidung secara berlebihan.
  • Infeksi yang menyebabkan hidung tersumbat, misalnya ketika anak terserang pilek atau flu.
  • Penyakit hay fever atau yang umum disebut alergi rhinitis, yaitu peradangan pada lapisan dalam hidung, yang umumnya disebabkan oleh alergen tertentu, seperti serbuk sari.
  • Sinusitis, atau peradangan pada dinding sinus, yaitu rongga kecil yang terletak di bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata yang saling terhubung melalui saluran udara.
  • Udara yang sangat kering, yang menyebabkan membran hidung menjadi kering dan lebih rentan terhadap perdarahan serta infeksi.
  • Perubahan tekanan udara atau suhu yang sangat ekstrem. Biasanya ini dialami ketika mendaki gunung. Tekanan udara di dataran tinggi, seperti di pegunungan, jauh lebih rendah dibandingkan tekanan udara di dataran rendah.

2.Penyebab mimisan di bagian belakang (mimisan posterior), di antaranya:

Penyebab Mimisan Posterior
Penyebab Mimisan Posterior
  • Trauma pada kepala akibat terkena pukulan atau terjatuh
  • Patah hidung.
  • Efek samping dari operasi hidung yang belum lama berselang.
  • Tumor yang tumbuh di rongga hidung.
  • Penyempitan dan penebalan arteri yang disebabkan adanya penumpukan plak pada dinding arteri, atau disebut aterosklerosis.
  • Penggunaan obat-obatan pengencer darah yang berlebihan, termasuk aspirin dan obat pencegah penggumpalan darah (antikoagulan), seperti Warfarin dan Heparin.
  • Kelainan pembekuan darah, misalnya dikarenakan gangguan sistem pembekuan darah, atau penyakit hemofilia, dan kondisi bawaan yang membuat penderitanya lebih mudah berdarah, atau penyakit von Willebrand.
  • Kelainan genetik yang memengaruhi pembuluh darah, atau Hereditary haemorrhagic telangiectasia (HHT).
  • Leukimia. Kasus ini jarang terjadi, dan biasanya ada gejala-gejala lain yang menyertai.
  • Paparan bahan kimia yang menyebabkan iritasi pada hidung, misalnya amonia.
  • Benda asing yang masuk ke dalam hidung.
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga umum ditemukan pada orang yang mengalami mimisan, dan mengakibatkan perdarahan sulit dihentikan. Akan tetapi belum dapat dipastikan apakah tekanan darah tinggi menjadi penyebab langsung mimisan atau bukan.

Cara Mengatasi mimisan?

Lakukan langkah-langkah pertolongan pertama dalam mengatasi mimisan sebagai berikut :

Cara Mengatasi Mimisan
Cara Mengatasi Mimisan
  •  Dudukkan.
  • Jepit lubang hidung.
  • Kompres pangkal hidung.
  • Bersihkan darah.
  • Pastikan beristirahat.

Setelah selesai mimisan, beristirahat dan tidak mengembuskan napas keras-keras, membuang ingus, mengorek bagian dalam hidung, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat setidaknya selama 24 jam untuk mencegah terjadinya iritasi hidung atau risiko perdarahan berulang.

Cara Mencegah Mimisan?

Cegah mimisan dengan 8 langkah sederhana ini , di antaranya:

Cara Mencegah Mimisan
Cara Mencegah Mimisan
  • Jaga kelembapan bagian dalam hidung.
  • Jaga kelembapan udara.
  • Jangan mengorek hidung, apalagi terlalu dalam.
  • Jangan mengembuskan hidung terlalu kencang.
  • Jauhi asap rokok.
  • Gunting kuku secara rutin.
  • Konsumsi jeruk secara rutin.

Jeruk mengandung bioflavonoid, yaitu sejenis antioksidan yang dapat membantu memperkuat pembuluh darah.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Jika perdarahan berhenti setelah mendapatkan pertolongan pertama, Mommy tidak perlu khawatir akan bahaya mimisan .  Namun, dalam beberapa kasus, diperlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter.  Berikut gejala – gejala mimisan yang perlu Mommy waspadai:

  • Perdarahan berlangsung selama lebih dari 20 menit walaupun telah dilakukan penekanan pada hidung.
  • Darah mengalir deras dan kehilangan banyak darah.
  • Anak mengalami kesulitan bernapas.
  • Darah tertelan dalam jumlah yang cukup banyak sehingga anak muntah.
  • Mimisan terjadi setelah anak mengalami cedera yang serius, misalnya terkena benturan saat mengalami kecelakaan mobil.
  • Mimisan berulang.
  • Mimisan pada bayi atau anak berusia di bawah 2 tahun.
  • Mimisan disertai gejala anemia, seperti kulit tampak pucat, cepat lelah, dan jantung berdebar.
  • Sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau memiliki kelainan pembekuan darah.

Mimisan memang tampak sederhana dan seringnya tidak berbahaya. Namun, Mommy tidak boleh menyepelekannya bahaya mimisan. Waspadai mimisan apabila disertai gejala-gejala di atas dan segera periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

.

Komentar

TestiMommy

Slide Image
Slide Image
Slide Image
Slide Image
Slide Image

Rentang kelahiran kedua yang cukup jauh, membuat saya sedikit lupa beberapa hal tentang parenting dan pengasuhan bayi. Informasi di website Mommy101 sangat membantu saya mengingat lagi semuanya. Terima kasih.

Eva, Mommy Lubna & Fadlan

New mom, young mom, senior mom, semua mommy wajib punya buku ini karena isinya sangat informatif, menarik, jelas dan padat, tidak ada lagi bingung-bingung soal perawatan bayi yaa moms.

Irsalina, mommy Aubrey dan Arsyila

Sebuah referensi terpercaya untuk ibu dan calon ibu. Sangat bermanfaat untuk panduan sehari-hari.

Mommy Fivi

Di Mommy 101 dari info yg basic sampe yg advanced ada semuah, bener-bener helpful buat first timer Mommy kaya aku. Sempet lupa minum folat acid, untung baca Mommy 101 jadi langsung gercep ambil n telen biar babyku tumbuh sehat. Makasi Mommy 101!

Jessica, Hamil 2 Bulan

Senang ketemu website Mommy101 yang lengkap banget infomasinya. Penyampaiannya ringan, menarik, dan mudah dipahami. Tapi tentu dengan sumber-sumber yang credible (bisa check di refrensinya). Thank you Mommy 101 for making our parenting tasks so much easier.

Sarah, Mommy Shifa