Tipes | Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
Di Indonesia penyakit tipes atau demam tifoid bersifat endemik dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Tipes atau demam tifoid merupakan infeksi bakteri yang harus mendapatkan penanganan yang baik untuk menghindari komplikasi.
Penyakit Tipes
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit tipes menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi, atau melalui kontak dekat dengan penderita tipes.
Gejala Tipes
Tanda dan gejala tipes muncul secara bertahap, biasanya muncul setelah 1 sampai 3 minggu setelah terpapar penyakit ini.
Gejala yang dapat dialami, antara lain:
- Demam. Diawali demam ringan dan terus meningkat setiap harinya, suhu tubuh dapat mencapai 40,5°C.
- Sakit kepala
- Merasa lemah dan lelah
- Nyeri otot
- Berkeringat
- Batuk kering
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Nyeri perut
- Diare atau konstipasi
- Ruam kemerahan pada kulit
- Pembengkakan pada perut
Komplikasi Tipes
Pendarahan atau lubang pada usus
Komplikasi yang paling serius dari penyakit tipes adalah pendarahan atau lubang pada usus, dikenal dengan istilah perforasi. Komplikasi ini dapat terjadi pada minggu ketiga sakit.
Lubang pada usus dapat menyebabkan isi usus masuk ke rongga perut, menyebabkan gejala seperti sakit perut yang parah, mual, muntah dan infeksi.
Kondisi ini sangat mengancam jiwa dan harus segera mendapatkan perawatan medis berupa prosedur operasi.
Komplikasi Lain
Meski jarang, komplikasi lain juga dapat terjadi, yaitu:
- Peradangan atau inflamasi pada otot jantung (myocarditis)
- Peradangan pada selaput atau katup jantung (endocarditis)
- Peradangan pada paru (pneumonia)
- Peradangan pada pankreas (pancreatitis)
- Infeksi ginjal
- Infeksi dan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)
- Gangguan psikiatri, seperti delirium (kebingungan dan penurunan kesadaran), halusinasi dan paranoid.
Penyebab
- Demam tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi penyakit tipes.
- Penyebaran demam tipes atau demam tifoid melalui rute fekal-oral, artinya Mommy dapat terinfeksi jika mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja dari penderita tipes.
- Meski telah mendapatkan pengobatan untuk demam tipes, beberapa penderita yang telah sembuh masih dapat membawa bakteri Salmonella thypi di usus atau kandung empedunya yang disebut sebagai Karier (pembawa).
- Meski tidak memiliki gejala, orang-orang tersebut masih dapat menularkan penyakit tipes ke orang lain.
Faktor Risiko
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko Mommy terinfeksi penyakit tipes, yaitu:
- Bekerja atau bepergian ke daerah endemi tipes
- Bekerja di laboratorium yang menangani bakteri Salmonella typhi
- Kontak erat dengan penderita tipes
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi Salmonella typhi
Diagnosis
Dokter akan melakukan penelusuran riwayat bepergian dan gejala yang muncul pada penderita tipes
Namun, diagnosis akan ditegakkan menggunakan pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi keberadaan Salmonella typhi di dalam darah, jaringan atau cairan tubuh.
Pengobatan
Umumnya penderita tipes yang telah mendapatkan pengobatan akan menunjukkan perbaikan dalam beberapa hari. Sebaliknya, tanpa pengobatan, penderita dapat mengalami komplikasi, bahkan kematian.
Beberapa obat-obatan yang bisa diberikan oleh dokter, yaitu
- Antibiotik
Karena disebabkan oleh bakteri, maka penyakit tipes diobati menggunakan antibiotik. Penderita harus mematuhi penggunaan obat dan harus menggunakannya sampai tuntas, meski pasien sudah merasa sembuh.
Penggunaan antibiotik yang tidak tuntas dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik atau dikenal dengan resistensi antibiotik.
Kondisi ini menyebabkan penyakit menjadi sulit disembuhkan dan berisiko menimbulkan kekambuhan dan komplikasi penyakit.
- Obat untuk mengatasi gejala
Selain pengobatan utama dengan antibiotik. Dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala, seperti obat penurunan demam, obat mual muntah atau pengobatan lain sesuai gejala yang dirasakan.
Selain mengonsumsi obat-obatan, penderita tipes juga harus istirahat total (bed rest), mengonsumsi makanan lunak dan minum air dalam jumlah cukup untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan diare.
Pencegahan
- Mengonsumsi air minum yang bersih
Jika bepergian ke daerah yang kebersihan airnya tidak terjamin, sebaiknya Mommy mengonsumsi dan menggunakan air minum dalam kemasan untuk menyikat gigi.
- Meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan
Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan dan setelah dari toilet.
- Hindari konsumsi buah dan sayuran mentah
Makanan mentah harus dihindari. Mommy dapat mengonsumsi buah atau sayuran mentah jika dikupas sendiri atau cuci bersih dengan air minum dalam kemasan untuk menghindari risiko buah dan sayur dicuci menggunakan air yang terkontaminasi bakteri penyebab tipes.
- Pilih makanan yang masih panas
Makanan yang dikukus adalah pilihan terbaik. Meski tidak ada jaminan, makanan di restoran lebih aman, namun sebaiknya Mommy menghindari makanan di pinggir jalan, karena risiko terkontaminasi bakteri yang lebih tinggi.
- Vaksinasi
Vaksin diberikan terutama untuk orang yang tinggal atau akan bepergian ke daerah endemi penyakit tipes.
Vaksin tipes tersedia dalam bentuk injeksi, dapat diberikan pada usia ≥2 tahun dan perlu diulang setiap 2 tahun. Namun, perlu diperhatikan bahwa vaksin tipes tidak dapat melindungi Mommy 100%, sehingga penting untuk tetap menjaga kebersihan diri.
FREQUENTLY ASKED QUESTION
Kapan harus ke dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika Mommy atau keluarga mengalami gejala-gejala tipes seperti demam, lemas, nyeri perut dan gejala lainnya. Penyakit tipes tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi penyakit.
Apakah penyakit tipes menular?
Ya, penyakit tipes menular melalui rute fekal-oral. Mommy dapat terinfeksi jika mengonsumsi makanan atau minuman yang telah tercemar tinja dari penderita tipes.
Selain itu, beberapa penderita, khususnya yang tidak menggunakan antibiotik sampai tuntas berisiko menjadi karier atau pembawa. Meski tidak menunjukkan gejala sakit, namun mereka masih bisa menularkan ke orang lain.
Jika saya menderita penyakit tipes, bagaimana agar saya tidak menulari orang lain?
Penyakit tipes mudah menular dari orang ke orang. Jika Mommy sedang menjalani pengobatan tipes, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan ke orang lain, yaitu:
- Gunakan antibiotik sampai tuntas sesuai rekomendasi dokter
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet
- Hindari menyiapkan makanan untuk orang lain
Bagaimana pengaturan makanan bagi penderita tipes?
Asupan nutrisi yang mengandung kalori dan protein yang cukup harus tetap diperhatikan. Sebaiknya konsumsi rendah serat untuk mencegah pendarahan dan perforasi.
Diet untuk penderita tipes biasanya dibagi atas diet cair, bubur lunak, tim dan nasi biasa. Bila kondisi baik, diet dapat dimulai dengan diet padat atau tim, sebaliknya bila penderita mengalami sakit berat, diet dimulai dengan bubur atau diet cair.
Apakah ada makanan yang harus dihindari bagi penderita tipes?
- Makanan tinggi serat, seperti sereal, biji-bijian, roti gandum, salad sayur tinggi serat. Makanan tinggi serat berisiko menyebabkan perburukan penyakit
- Hindari sayuran, seperti kubis, paprika, lobak, karena dapat menyebabkan kembung
- Hindari makanan pedas dan berminyak.
Intinya adalah hindari mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan masalah atau memperberat kerja dari saluran pencernaan.
Apakah ada waktu minimal pemberian vaksin tipes sebelum bepergian?
Efek perlindungan dari vaksin tipes akan muncul dalam waktu 2 minggu setelah Mommy mendapatkan vaksinasi. Efektivitas vaksin di dalam tubuh juga akan semakin menurun seiring berjalannya waktu, oleh karena itu diperlukan booster atau dosis ulangan setiap 2 tahun.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa vaksinasi tidak dapat melindungi 100% dari penyakit tipes, sehingga Mommy juga harus tetap menjaga kebersihan diri.
Penyakit tipes dapat menyebabkan komplikasi berbahaya dan kematian jika tidak segera ditangani. Maka, sebaiknya segera memeriksakan diri jika Mommy atau keluarga mengalami gejala tipes.
Ditulis oleh : apt. Novita, S.Farm., M.Farm. – Tim penulis Mommy 101 disadur dari berbagai sumber
Sumber
- Mayo Clinic. Typhoid fever [Internet]. Available from:https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/typhoid-fever/symptoms-causes/syc-20378661
- Centers for Disease Control and Prevention. Typhoid fever and Paratyphoid fever [Internet]. Available from:https://www.cdc.gov/typhoid-fever/index.html
- Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid [Internet]. Available from:Â http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk3642006.pdf
- Diet during Typhoid [Internet]. Available from:https://www.medindia.net/patients/lifestyleandwellness/diet-during-typhoid.htm