Manfaat Berbicara dengan Bayi
Pentingnya berbicara dengan bayi
1. Mengembangkan kemampuan bahasa
Stimulasi. Dengan mengajak bayi mengobrol, Mommy dapat menstimulasi kemampuan bahasanya. Meskipun belum bisa memahaminya, bayi akan menyerap suara, nada bicara, dan kata-kata yang Mommy ucapkan.
Menyerap informasi. Informasi-informasi tersebut akan diolah oleh otak dan ditanam di memori bayi untuk digunakan di kemudian hari ketika ia mulai belajar berbicara.
2. Mengembangkan sel otak
Masa emas. Berbicara dengan bayi dapat merangsang perkembangan sel otak. Para ahli mengatakan bahwa perkembangan sel otak yang optimal terjadi di usia 5 tahun pertama.
Dampak panjang. Bila Mommy dapat memanfaatkannya sebaik mungkin, anak akan lebih berpeluang untuk berprestasi di masa sekolah.
3. Melatih berbicara
Meniru. Bayi terlatih untuk meniru orang dewasa. Jika Mommy sering mengajaknya berbicara, bayi akan terstimulasi untuk menggerakkan bibirnya menirukan kosakata yang Mommy ucapkan. Ini adalah cara bayi belajar berbicara.
4. Membangun kedekatan
Bonding. Mommy dapat membangun kedekatan dengan bayi melalui aktivitas mengobrol santai. Ceritakan soal aktivitas sehari-hari atau dongeng yang menarik.
Sertai juga dengan pelukan dan sorot mata penuh sayang yang akan membuat bayi merasa terlindungi oleh Mommy.
5. Melatih kemampuan sosial
Bayi yang sering diajak berbicara diyakini akan lebih mudah bergaul saat tumbuh besar nanti.
Panduan berbicara dengan bayi
1. Narasikan yang Mommy lakukan
Narasikan secara verbal apa pun yang Mommy lakukan ketika bayi sedang tidak tidur. Contohnya, ketika Mommy sedang beres-beres rumah, ucapkan dengan nyaring, seperti “Mommy lagi pel lantai nih Nak”
2. Luangkan waktu berdua dengan bayi
One on one. Manfaat yang didapat dari mengajak bayi mengobrol akan optimal bila dilakukan satu lawan satu, tanpa ada orang lain di sekitar.
3. Tunjukkan nama-nama benda di sekitar
Menamakan benda. Sering-seringlah menunjukkan benda-benda di sekitar sambil menyebutkan namanya. Misalnya ketika ada pesawat sedang melintas, ucapkan “Lihat, ada pesawat” sambil menunjuk ke pesawat.
4. Berbicara seperti orang dewasa
Pelafalan. Hindari mengajak bayi mengobrol dengan bahasa bayi atau pelafalan yang cadel, Jangan mengikuti bahasa bayi, gunakan kata yang tepat pelafalan yang jelas, karena bayi akan meniru.
5. Beri respons pada bayi
Responsif. Ketika bayi mencoba berbicara balik dengan mengeluarkan suara atau bergumam, jangan diinterupsi. Berikan perhatian penuh agar ia tahu bahwa Mommy peduli untuk mendengarkannya.
6. Lakukan kontak mata.
Rasa percaya. Ketika mengajak bayi mengobrol, Mommy perlu melakukan kontak mata. Ini diperlukan guna membangun rasa percaya atau trust, sehingga bayi dapat merespons percakapan dengan lebih baik dan belajar meniru ucapan Mommy dengan lebih nyaman.
Bayi sangat mudah menyerap informasi apa pun yang diberikan, yuk optimalkan tumbuh kembangnya dengan banyak berkomunikasi dengan anak.
Penulis : Reffi Dhinar – Tim Penulis Mommy 101 disadur dari berbagai sumber tepercaya.
Sumber
- Texa’s Children Hospital. 2013.The Benefits Of Talking To Infants: Tell Your Baby The ‘Good Stuff’. https://www.texaschildrens.org/blog/2013/05/benefits-talking-infants-tell-your-baby-good-stuff (diakses tanggal 18 Mei 2021)
- National Literacy Trust. 2017. Tips for talking to your baby and young child. https://literacytrust.org.uk/resources/tips-talking-your-baby-and-young-child/ (diakses tanggal 18 Mei 2021)