Perkembangan Komunikasi Bayi 10-12 Bulan

Ada dua keterampilan komunikasi yang berkembang sejak bayi : komunikasi reseptif dan ekspresif.

Komunikasi ekspresif adalah kemampuan untuk menyampaikan pesan.

Komunikasi reseptif adalah kemampuan untuk menerima dan memahami pesan dari orang lain.

Perkembangan

Perkembangan kemampuan komunikasi yang umumnya bisa dilakukan bayi pada usia 10-12 bulan :

• Kemampuan komunikasi yang sebelumnya sudah dikuasai bayi akan semakin meningkat.

• Merespons pertanyaan sederhana.

• Mengenal lebih banyak nama benda.

• Memahami perintah sederhana, seperti “Lempar bolanya”.

• Memahami arti lebih banyak kata, termasuk “tidak”.

• Mengucapkan kata-kata yang memiliki makna.

• Pada bulan ke sepuluh, setidaknya dia bisa mengucapkan satu kata selain “papa” atau “mama”, dan akan bertambah menjadi tiga kata saat dia menginjak usia 12 bulan.

• Menirukan lebih banyak kata yang dia dengar.

• Mempunyai “kata favorit” yang sering diucapkannya berulang kali.

• Menirukan bunyi hewan.

• Makin banyak bahasa tubuh yang digunakan untuk menyampaikan maksudnya.

• Menggunakan lebih banyak suara, nada dan irama bicara sehingga membuatocehannya terdengar lebih mirip ucapan.

Stimulasi

Menginjak usia 10 bulan, kemungkinan besar bayi Mommy sudah bisa menggunakan bahasa tubuh untuk menyampaikan maksudnya. Mommy dapat terus merangsang perkembangan komunikasinya dengan:

• Mengajarinya gerakan baru untuk membantunya memahami bahwa gerakan memiliki makna.

• Pilihkan buku bergambar penuh warna untuk bayi. Tunjukkan dan jelaskan gambar-gambarnya.

• Deskripsikan sebanyak mungkin benda yang dia temui.

• Membacakan cerita yang sama, karena pengulangan efektif dalam membantu perkembangan bahasanya.

Tanda-Tanda Keterlambatan

Tanda-tanda keterlambatan pada perkembangan kemampuan komunikasi pada bayi usia 10-12 bulan.

• Tidak mengucapkan satu kata pun?

• Tidak menunjuk ke suatu benda?

• Tidak bisa melakukan sesuatu yang sudah dia kuasai sebelumnya?

Jika masih ada jawaban “Ya” dari salah satu pertanyaan di atas, sebaiknya Mommy melakukan konsultasi kepada dokter anak.

Ditulis oleh : Muna Fitria