Menangani dan Mencegah Sibling Rivalry? Berikut Tipsnya untuk Mommy
Menangani dan mencegah sibling rivalry bukan hal yang sulit, namun bukan berarti bisa disepelekan oleh orang tua. Mommy perlu mengetahui tipsnya untuk mencegah terjadinya perselisihan yang berlebihan.
Penanganan
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Mommy lakukan untuk menangani dan mencegah sibling rivalry:
- Mommy tidak perlu bertanya siapa yang memulai, karena hal itu tidak akan berguna dalam menyelesaikan pertengkaran mereka.
- Sebaiknya, Mommy mengajak keduanya untuk tenang dan duduk bersama.
- Mintalah penjelasan apa yang telah terjadi dari perspektif masing-masing anak.
- Kemudian, minta mereka menempatkan diri di posisi kakak atau adiknya. Dorong mereka untuk memahami perasaan satu sama lain. Strategi ini umumnya efektif dan dapat diterapkan di segala usia dalam hal menangani dan mencegah sibling rivalry.
- Terakhir, Mommy bisa mengakhiri percakapan dengan meminta mereka untuk melakukan suatu aktivitas lain bersama-sama. Misalnya, bila mereka bertengkar karena berebut mainan, Mommy bisa mengajak anak-anak untuk melukis bersama.
Baca Juga: Dampak Sibling Rivalry Bila Terus Dibiarkan Terjadi di Antara Saudara
Pencegahan
Walaupun pertengkaran kakak dan adik normal, hal ini dapat membuat Mommy stres apabila terlalu sering terjadi. Mommy bisa mengurangi frekuensi pertengkaran mereka dengan cara:
1. Bersikaplah adil
Adil bukan berarti anak-anak harus mendapatkan yang sama dalam semua hal, tetapi mendapatkan sesuai yang mereka butuhkan. Salah satu cara bersikap adil adalah dengan tidak berat sebelah.
Oleh karena itu, hindari meminta kakak untuk selalu mengalah pada adik atau menyalahkan kakak apabila adik rewel. Jangan sampai kakak merasa Mommy lebih sayang pada adik dan adik menjadi anak yang ‘mau menang sendiri’.
2. Jangan membandingkan
Jangan pernah mengatakan, “Kakak kamu bisa, kenapa kamu tidak bisa?” Mommy harus menghargai individualitas masing-masing anak.
Jangan mengelompok-kelompokkan mereka, dukung kelebihan dan atasi kekurangan masing-masing. Dengan begini, mereka akan merasa sama-sama dihargai oleh Mommy.
3. Biasakan bekerja sama bukan berkompetisi
Bekerja sama selain bagian dari menangani dan mencegah sibling rivalry juga dapat membangun kedekatan antar kakak dan adik di dalam rumah.
4. Perhatikan waktu ketika konflik terjadi
Apakah konflik lebih sering terjadi ketika mendekati waktu makan atau tidur? Mungkin Mommy harus menyiasati hal ini dengan memberikan anak camilan agar tidak terlalu lapar atau membiarkan mereka bermain sendiri-sendiri menjelang waktu tidur.
5. Ciptakan ritual keluarga
Mommy juga bisa mengadakan pertemuan keluarga secara rutin, di mana setiap anak mendapat kesempatan untuk mencurahkan segala perasaannya, misal saat makan bersama. Dalam pertemuan ini, segala masalah bisa dicarikan solusinya bersama dan anak dapat diajari untuk saling memahami.
7. Berikan Privasi
Anak juga membutuhkan waktu sendiri untuk melakukan ‘urusan’ mereka, seperti bermain bersama teman tanpa adik atau kakak mereka. Selain itu, mereka juga perlu diyakini bahwa mereka memiliki privasi yang akan dihormati oleh semua orang.
8. Jangan tugaskan kakak untuk mengajari atau mengawasi adik, begitu juga sebaliknya
Memberikan kewenangan pada salah satu anak terhadap anak yang lain, akan membuat hubungan mereka bersifat superior-inferior. Hal ini malah akan memicu semakin sering terjadinya pertengkaran. Sebisa mungkin hindari untuk menangani dan mencegah sibling rivalry terjadi berlebihan.
9. Ajarkan cara menangani konflik
Ajari anak cara berkomunikasi dan bernegosiasi dalam menyelesaikan konflik. Selalu dorong mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Keterlibatan Mommy dalam mencari solusi malah dapat membuat intensitas pertengkaran semakin meningkat karena masing-masing anak akan berusaha membuat Mommy memihak kepadanya.
Baca Juga: Kecemburuan Antar Saudara dan 7 Penyebab Terjadinya
Lebih baik, ajak masing-masing anak berbicara empat mata selepas pertengkaran untuk mendiskusikan apa yang baru saja terjadi.
Apabila langkah penanganan dan pencegahan di atas tidak efektif meredakan sibling rivalry, apalagi bila perselisihan tersebut sudah berlebihan dan melibatkan perilaku agresif, sebaiknya Mommy mengonsultasikan kondisi ini ke dokter anak.
Hal ini tidak boleh dianggap sepele karena sibling rivalry yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan depresi dan gangguan emosi pada anak. Semoga tips menangani dan mencegah sibling rivalry ini bisa membantu Mommy ya!

