Komplikasi Kehamian

Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum bukanlah morning sickness biasa. Yuk, ketahui gejala, penyebab, penanganan, dan pencegahannya.

Pengertian

Mual muntah merupakan salah satu gejala kehamilan yang sering ditemui dan dikenal dengan istilah morning sickness. Namun, bila berlangsung lama dan parah, kondisi ini disebut sebagai hiperemesis gravidarum.

Bahkan, kondisi ini dapat membuat Mommy terus-menerus mengalami mual muntah tanpa bisa memasukkan makanan apa pun.

Hiperemesis gravidarum biasanya muncul pada usia kehamilan antara minggu ke-4 hingga ke-5, memuncak di minggu ke-9 hingga ke-13, dan hilang di minggu ke-20.

Gejala

Berikut gejala hiperemesis gravidarum yang perlu diwaspadai.

  • Pusing berlebihan
  • Mual muntah terus-menerus
  • Penurunan berat badan hingga >5% dari berat awal sebelum hamil
  • Dehidrasi
  • Frekuensi buang air kecil berkurang
  • Mudah sekali lelah
  • Pingsan
  • Jaundice atau penyakit kuning
  • Tekanan darah rendah
  • Jantung berdebar-debar
  • Gangguan orientasi

Penyebab

Peningkatan hormon. Hiperemesis gravidarum disebabkan oleh peningkatan kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dan estrogen secara drastis semasa kehamilan.

Faktor risiko

Berikut beberapa kondisi yang membuat Mommy lebih berisiko mengalami hiperemesis gravidarum.

  • Penyakit asma yang tidak ditangani dengan baik
  • Pola makan tinggi lemak jenuh
  • Berat badan kurang atau berlebih  
  • Stres berlebihan
  • Hamil kembar (dua atau lebih)
  • Epilepsi
  • Riwayat mabuk perjalanan
  • Riwayat nyeri haid
  • Riwayat Migrain
  • Alergi pada ibu hamil
  • Riwayat penyakit kandung empedu
  • Riwayat penyakit maag
  • Riwayat hiperemesis gravidarum dalam keluarga
  • Hipertensi pada ibu hamil
  • Diet yang ekstrem
  • Kadar hormon tiroid yang abnormal
  • Adanya pertumbuhan sel abnormal di dalam rahim, disebut juga penyakit trofooblastik

Komplikasi

Jika Mommy tidak mendapatkan penanganan yang tepat, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan janin.

  • Kelahiran prematur
  • Penyakit jantung bawaan
  • Abnormalitas pada kulit
  • Bayi lahir dengan berat rendah
  • Bayi pendek 
  • Undesensus testis
  • Displasia tulang panggul 
  • Gangguan perkembangan saraf
  • Kelainan pada pembentukan struktur tengkorak
  • Kematian janin
  • Gangguan perilaku dan emosi 
  • Gangguan pemrosesan sensori

Diagnosis

Dokter akan menegakkan diagnosis setelah menilai gejala, mempelajari riwayat kesehatan, serta melakukan pemeriksaan fisik. 

Selain itu, dokter juga mungkin meminta Mommy untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.

Pengobatan

Penderita hiperemesis gravidarum perlu menjalani perawatan di rumah sakit. Pengobatan atau tata laksana yang diberikan tergantung dari tingkat keparahan gejala. 

Jenis penanganan

  • Pemberian obat antimual, seperti Promethazine atau vitamin B6 (pyridoxine)
  • Terapi intra vena melalui infus untuk mengembalikan cairan tubuh
  • Bed rest atau istirahat total
  • Pemberian suplemen vitamin dan nutrisi, terutama vitamin B1, asam folat, Vitamin K, vitamin D, dan zat besi

Tujuan penanganan

  • Meredakan mual muntah
  • Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang
  • Mencukupi kebutuhan nutrisi
  • Mengembalikan nafsu makan

Pencegahan

Meski cara pencegahan hiperemesis gravidarum masih belum diketahui, ada beberapa tips yang dapat Mommy terapkan untuk meredakan gejala mual muntah selama kehamilan.

  • Makan dengan porsi kecil, namun sering
  • Pilih makanan yang mudah dicerna, seperti makanan rendah lemak
  • Lebih banyak mengonsumsi air putih saat tidak merasa mual
  • Hindari makanan atau minuman yang dapat memicu mual muntah, seperti makanan pedas dan berlemak
  • Konsumsi camilan tinggi protein
  • Hindari rangsangan yang dapat memicu mual muntah, seperti suara, cahaya, bau
  • Hentikan konsumsi suplemen zat besi hingga mual mereda
  • Konsumsi jahe untuk membantu mengurangi mual

FREQUENTLY ASKED QUESTION

Meski belum pasti, kebanyakan penelitian menyatakan bahwa riwayat hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya meningkatkan risiko untuk kondisi serupa pada kehamilan berikutnya. 

Hiperemesis gravidarum dapat terjadi dalam pola dan tingkat keparahan serupa atau memburuk. 

Pada umumnya, gejala mual muntah mulai terjadi dalam 4-6 minggu setelah pembuahan. Gejala ini akan mereda setelah trimester pertama dan hilang pada usia kehamilan 20 minggu.

Namun, sekitar 10-20% Mommy dapat terus mengalami mual muntah sampai persalinan. 

Ditulis oleh : apt. Novita., S. Farm., M. Farm – Tim Penulis Mommy101 disadur dari berbagai sumber

Komentar

TestiMommy

Slide Image
Slide Image
Slide Image
Slide Image
Slide Image

Rentang kelahiran kedua yang cukup jauh, membuat saya sedikit lupa beberapa hal tentang parenting dan pengasuhan bayi. Informasi di website Mommy101 sangat membantu saya mengingat lagi semuanya. Terima kasih.

Eva, Mommy Lubna & Fadlan

New mom, young mom, senior mom, semua mommy wajib punya buku ini karena isinya sangat informatif, menarik, jelas dan padat, tidak ada lagi bingung-bingung soal perawatan bayi yaa moms.

Irsalina, mommy Aubrey dan Arsyila

Sebuah referensi terpercaya untuk ibu dan calon ibu. Sangat bermanfaat untuk panduan sehari-hari.

Mommy Fivi

Di Mommy 101 dari info yg basic sampe yg advanced ada semuah, bener-bener helpful buat first timer Mommy kaya aku. Sempet lupa minum folat acid, untung baca Mommy 101 jadi langsung gercep ambil n telen biar babyku tumbuh sehat. Makasi Mommy 101!

Jessica, Hamil 2 Bulan

Senang ketemu website Mommy101 yang lengkap banget infomasinya. Penyampaiannya ringan, menarik, dan mudah dipahami. Tapi tentu dengan sumber-sumber yang credible (bisa check di refrensinya). Thank you Mommy 101 for making our parenting tasks so much easier.

Sarah, Mommy Shifa