Perkembangan Sosial Emosional Balita 5-6 Tahun

Perkembangan sosial emosional anak usia 5 tahun meliputi keterampilan anak menyelami, mengekspresikan, dan mengelola emosinya, serta kemampuan anak untuk membangun hubungan baik dengan orang lain.

Perkembangan

Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan sosial emosional yang umumnya dilalui anak usia 5 tahun:

• selalu berusaha untuk menyenangkan teman dengan berbagai cara;

• mempunyai keinginan untuk meniru teman;

• terkadang bisa bekerjasama dan menyetujui aturan, namun terkadang masih banyak menuntut juga;

• suka menyanyi, menari, dan berakting;

• menyadari perbedaan gender;

• mengetahui perbedaan antara realita dan khayalan;

• menunjukkan kemandirian.

Stimulasi

Berikut beberapa cara Mommy dapat menstimulasi perkembangan sosial emosional anak usia dini, termasuk anak usia 5 tahun:

• Rencanakan play dates.

• Berikan anak pilihan aktivitas bermain dengan teman dan biarkan anak menentukan.

• Hindari terburu-buru turun tangan membantu saat anak kesulitan. Biarkan anak belajar menyelesaikan sendiri konflik yang dihadapinya.

• Jika anak menirukan perilaku negatif temannya, jangan memberikan reaksi berlebihan pada sikapnya. Mommy mungkin dapat memberikan time-out singkat. Sebaliknya, berikan lebih banyak perhatian dan pujian pada perbuatan baiknya.

• Ajari anak tentang safe touch, mana sentuhan yang boleh dan tidak boleh.

Tanda – Tanda Keterlambatan

Jika Mommy ingin memastikan apakah tidak ada keterlambatan pada perkembangan sosial emosional anak 5 tahun, coba perhatikan tanda-tanda berikut ini:

• tidak menunjukkan banyak emosi;

• menunjukkan perilaku ekstrim (sangat agresif, malu, sedih, atau takut);

• sangat penyendiri dan tidak aktif;

• tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi;

• tidak mampu melakukan beberapa tahapan perkembangan sosial emosional;

• kehilangan keterampilan yang pernah dikuasainya.

Jika ada salah satu tanda keterlambatan perkembangan sosial emosional di atas pada anak, sebaiknya Mommy segera berkonsultasi dengan dokter agar dilakukan skrining tumbuh kembang.

Ditulis oleh : Muna Fitria