BAB Bayi MPASI
Frekuensi
Frekuensi BAB bayi sangat dipengaruhi oleh kondisi sistem pencernaan serta asupan makanan dan cairannya.
Awal MPASI. Karena sistem pencernaannya baru belajar untuk mengolah makanan padat, wajar bagi bayi mengalami masalah pencernaan seperti konstipasi atau diare.
2-4 kali sehari. Menurut IDAI, bayi yang sudah mengenal makanan padat umumnya BAB sekitar 2 sampai 4 kali sehari.
Tekstur, warna, dan bau feses
Berikut adalah ciri feses pada bayi yang baru mulai MPASI:
Tekstur lebih padat
Setelah sebelumnya hanya mengonsumsi cairan, tekstur feses bayi tentunya akan menjadi lebih padat dan kental saat sudah mengonsumsi makanan padat.
Terkadang, di dalam feses, Mommy juga dapat menemukan makanan yang tidak tercerna seperti wortel atau kulit tomat.
Warna lebih gelap
Selain lebih gelap, warna feses juga cenderung memiliki unsur warna makanan yang dikonsumsinya.
Misalnya, jika makan puree bayam, warna feses bisa kehijauan dan saat makan puree wortel jadi ada warna oranye.
Bau lebih kuat
Karena makanan sudah lebih beragam, bau feses bayi pun akan lebih menyengat dibanding saat hanya mengonsumsi ASI atau susu formula.
Konstipasi pada bayi MPASI
Bayi yang baru memulai MPASI seringkali mengalami konstipasi karena pencernaan yang belum sempurna.
Tanda-tanda
Berikut adalah tanda-tanda bayi mengalami konstipasi:
- Kotoran bayi terlalu keras hingga sulit dikeluarkan, bahkan bayi bisa menangis saat BAB
- Bayi tidak selera makan karena perutnya terasa penuh
- Frekuensi BAB lebih sedikit dari biasanya atau malah sangat jarang
Penyebab
Berikut adalah penyebab bayi mengalami konstipasi:
- Organ pencernaan masih beradaptasi dengan makanan padat
- Kekurangan asupan makanan
- Kekurangan cairan dan serat
Penanganan
Untuk bayi yang mengalami konstipasi, lakukanlah penanganan berikut ini:
- Beri makanan kaya serat. Makanan kaya serat, seperti puree sayuran hijau dan bubur kacang-kacangan, dapat melunakkan feses sehingga akan lebih mudah dikeluarkan.
- Penuhi asupan cairan. Berikan bayi air putih, selain susu formula atau ASI.
Diare pada bayi MPASI
Selain konstipasi, bayi MPASI juga seringkali mengalami diare atau pup bertekstur cair lebih dari 3x dalam sehari.
Tanda-tanda
Berikut adalah tanda bayi mengalami diare:
- Kotoran bayi menjadi lebih encer dan berair
- Frekuensi BAB menjadi jauh lebih sering dari biasanya
Penyebab
Terdapat beberapa kemungkinan bayi mengalami diare, yaitu:
- Infeksi bakteri atau virus, contohnya penyakit muntaber dan disentri
- Pemberian jus buah secara berlebihan
- Alergi makanan
Penanganan
Bayi MPASI yang mengalami diare, dapat ditangani dengan langkah- langkah berikut ini:
- Beri tambahan cairan. Agar bayi tidak dehidrasi, segera tambahkan asupan ASI atau susu formula. Jika diperlukan, berikan juga oralit.
- Beri makanan yang dapat mengurangi diare. Makanan seperti pisang dan kentang dapat mengurangi keparahan diare karena kaya akan serat dan protein serta rendah lemak.
- Hindari makanan pemicu diare. Misalnya bayi diare setelah banyak mengonsumsi makanan berminyak, hentikanlah asupan tersebut.
Kondisi darurat
Perhatikan terjadinya kondisi darurat pada feses bayi MPASI berikut ini:
- Feses berwarna aneh. Jika feses bayi berwarna putih, ini bisa menjadi indikator adanya masalah di liver.
- Feses tercampur darah. Darah pada feses bayi bisa menjadi tanda adanya infeksi virus, bakteri, atau jamur pada saluran pencernaan.
- Dehidrasi. Jika bayi diare dan mengalami dehidrasi berat.
- Tidak BAB selama 2 minggu. Terutama bila disertai demam, bayi menolak makan, dan perut membesar.
Dengan mencermati tekstur dan warna feses bayi, Mommy dapat mengetahui masalah pencernaan pada bayi dan segera mencari penyebabnya.
FREQUENTLY ASKED QUESTION
Berapa kali pup bayi MPASI?
Umumnya, bayi MPASI BAB sebanyak 2-4 kali sehari. Namun, 1-2 kali sehari, atau sekali dalam 2 hari, juga masih normal.
Kenapa pup bayi keras setelah MPASI?
Saat mulai menyantap makanan padat, feses pun menjadi lebih padat.
Pup bayi yang normal seperti apa?
Feses bayi MPASI memiliki tekstur yang kental dan padat, warna yang lebih gelap dan terkadang dipengaruhi oleh warna makanan yang dikonsumsi, serta bau yang lebih kuat.
Ditulis oleh : Reffi Dhinar – Tim penulis Mommy101 disadur dari berbagai sumber.
Sumber
- Pushman, Erin & Charlotte. 2018. Baby’s Poop. https://www.llli.org/babys-poop/ (diakses pada 1 Juni 2021)
- Pregnancy Birth Baby. All About Baby Poo.https://www.pregnancybirthbaby.org.au/news/all-about-baby-poo (diakses pada 1 Juni 2021)