Depresi saat Hamil
Pengertian
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan munculnya rasa sedih atau hilangnya minat atau ketertarikan yang terjadi secara terus-menerus sehingga menghalangi seseorang untuk dapat menjalani kehidupan secara normal.
Pada wanita hamil, depresi sering kali terjadi di trimester pertama dan ketiga.
Gejala
Gejala depresi yang muncul pada wanita hamil sama dengan gejala yang ditunjukkan pengidap depresi pada umumnya.
- Kecemasan yang berlebihan
- Kehilangan rasa percaya diri, kurang dapat menghargai diri sendiri, dan sering merasa bersalah
- Merasa tidak berdaya
- Tidak dapat merasakan kebahagiaan dari aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan
- Tidak bisa menjalankan rutinitas
- Memiliki kebiasaan baru yang merusak, seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan
- Pola tidur terganggu karena merasa stres atau cemas
- Perubahan nafsu makan yang dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan berat badan yang tidak sehat
- Memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup atau memiliki keinginan menyakiti diri sendiri
- Sulit berkonsentrasi atau sulit mengambil keputusan
Penyebab
Depresi saat hamil dapat terjadi karena hal berikut.
- Mengalami kecemasan yang berlebihan terhadap kehamilan, persalinan, ataupun kehidupan sebagai orang tua
- Mengalami peristiwa kehidupan yang sangat sulit, seperti kedukaan atau perceraian
- Tidak mendapat dukungan yang memadai dari keluarga atau lingkungan sekitar
- Kehamilan yang tidak direncanakan
Faktor risiko
Berikut sejumlah faktor risiko depresi selama kehamilan.
- Usia saat hamil masih terlalu muda
- Mudah stres
- Memiliki riwayat depresi
- Memiliki riwayat kekerasan dalam rumah tangga
Dampak
Bagi Mommy
- Mengganggu kemampuan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan
- Meningkatkan risiko penggunaan zat berbahaya, seperti tembakau, alkohol, dan obat-obatan terlarang yang dapat berdampak negatif pada kehamilan
- Membatasi kemampuan untuk membangun ikatan dengan janin
- Meningkatkan risiko depresi pascamelahirkan
Bagi Janin
- Kelahiran prematur
- BB lahir rendah
- Hambatan pertumbuhan intrauterin
- Kurang mampu beradaptasi dengan lingkungan di kemudian hari
- Mengalami gangguan kognitif, emosional, dan perilaku di kemudian hari4
Penanganan
Penanganan depresi pada ibu hamil biasanya melibatkan kombinasi self-help, terapi bicara (seperti konseling atau terapi perilaku kognitif), dan obat-obatan.
Mommy juga mungkin akan dirujuk ke spesialis kesehatan mental perinatal dan akan dipantau lebih dekat selama kehamilan dan setelah kelahiran.
Kondisi harus ke dokter
Depresi saat hamil tidak dapat diatasi sendiri. Jika Mommy mengalami gejala depresi selama kehamilan, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar dapat segera tertangani.
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental bagi ibu hamil juga perlu diperhatikan. Dukungan lingkungan dan orang-orang terdekat sangat berperan dalam mengatasi stres saat hamil.
FREQUENTLY ASKED QUESTION
Apakah depresi umum terjadi saat hamil?
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan munculnya rasa sedih atau hilangnya minat atau ketertarikan yang terjadi secara terus-menerus sehingga menghalangi seseorang untuk dapat menjalani kehidupan secara normal.
Depresi bisa terjadi kapan saja, termasuk selama kehamilan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 10 wanita mengalami depresi saat hamil
Bagaimana mencegah depresi saat hamil?3
Berikut beberapa tips pencegahan yang dapat dilakukan.
- Bicaralah dengan seseorang yang Mommy percayai tentang perasaan Mommy, seperti pasangan, keluarga, atau teman
- Cobalah untuk tidak merasa bersalah atau malu
- Rutin berolahraga. Tetap aktif akan melepaskan hormon endorfin yang membangkitkan rasa nyaman dan bahagia. Pilihlah jenis olahraga yang aman dilakukan selama kehamilan
- Makanlah dengan baik meskipun Mommy tidak memiliki nafsu makan yang besar
- Hindari alkohol, merokok, atau mengonsumsi obat terlarang.
- Lakukan aktivitas atau kegiatan yang Mommy sukai untuk menghilangkan stres
Apakah obat-obat antidepresan aman digunakan selama kehamilan?
Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa banyak dari obat antidepresan yang relatif aman untuk janin, setidaknya dalam jangka pendek. Sedangkan, efek jangka panjang belum sepenuhnya dipelajari.1
Obat antidepresan ini harus digunakan atas anjuran dokter.
Ditulis oleh : apt. Silvia Dwi Puspa Susanti, S. Farm – Tim penulis Mommy101 disadur dari berbagai sumber
Sumber
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9310-depression-during-pregnancy
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/depression-during-pregnancy/art-20237875
- https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/mental-wellbeing/depression-pregnancy
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3952758/