Panduan Program Hamil untuk Wanita Obesitas
Bagaimana cara cepat hamil bagi wanita dengan obesitas? Apalagi obesitas diyakini menyebabkan susah hamil.
Kehamilan seorang wanita obesitas termasuk dalam kategori berisiko tinggi. Upaya cepat hamil bagi wanita obesitas merupakan tantangan tersendiri. Ada berbagai hal yang perlu dilakukan agar kehamilan tidak membahayakan.
Yuk, simak pemaparan tentang cara cepat hamil bagi wanita obesitas.
Cek BMI untuk Tahu Berat Badan Ideal
Obesitas terjadi ketika indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih. Cara menghitung BMI adalah sebagai berikut: berat badan (kg): (tinggi badan x tinggi badan (meter)).
Misalnya seorang perempuan memiliki tinggi badan 160 cm dan beratnya 60 kg. Maka BMI-nya adalah 60 kg: (1,60×1,60 meter). Hasilnya adalah 23,4.
-
BMI kurang dari 18,5 = kurus
-
18,5 hingga 24,9 = berat badan sehat
-
25 hingga 29,9 = kelebihan berat badan
-
30 hingga 39,9 = obesitas
-
40 ke atas = sangat gemuk
Mengetahui berat badan dan BMI sebelum hamil penting dilakukan. Tujuannya untuk menentukan seberapa banyak penambahan bobot selama kehamilan.
Panduan Kenaikan Berat Badan
Dikutip dari Mayo Clinic, ini pedoman kenaikan berat badan untuk wanita obesitas yang hamil.
-
Jika hamil tunggal, penambahan berat badan yang disarankan sekitar 5 hingga 9 kg.
-
Jika hamil kembar, penambahan berat badan yang disarankan sekitar 11 hingga 19 kg.
Kehamilan sebaiknya dilakukan jika BMI di bawah 30. Lebih ideal lagi bila BMI-nya kurang dari 25.
Baca Juga : Program Hamil ? Konsumsi Makanan Ini Untuk Tingkatkan Peluang KehamilanÂ
Tips Cepat Hamil Bagi Wanita Obesitas
Obesitas saat hamil terkait dengan berbagai risiko. Misalnya risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir besar, juga komplikasi kehamilan. Nah, berikut ini tips cepat hamil bagi wanita obesitas
1. Menurunkan Berat Badan
Untuk meningkatkan peluang hamil sehat, penurunan berat badan perlu dilakukan. Menurut ACOG, menurunkan berat badan 4,5 hingga 9 kg dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu juga membuka peluang kehamilan yang lebih sehat.
2. Diet Sehat
-
Kita bisa menemui nutrisionis atau dokter gizi untuk membantu mengatur diet. Tujuannya untuk menghindari penambahan berat badan berlebihan agar cepat hamil.
-
Asupan energi (kalori) harus seimbang dengan pengeluaran energi. Untuk menghindari penambahan berat badan yang tidak sehat, WHO menyarankan asupan lemak total tidak lebih dari 30 persen dari total asupan energi per hari.
-
Jika total kebutuhan energi kita per hari 2.000 kalori maka asupan lemaknya sekitar 67 gram per hari.
-
Asupan buah dan sayuran minimal 400 gram per hari. Serta minimal 25 gram serat per hari. Makanan kaya serat antara lain oat, kacang-kacangan, miju-miju, biji-bijian.
3. Olahraga
-
Menjaga tubuh tetap aktif juga perlu dilakukan wanita obesitas agar cepat hamil. Ada baiknya konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan terkait olahraga yang aman.
-
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan bergerak aktif selama 60 menit setiap hari. Jenis kegiatan yang bisa dilakukan yakni bersepeda, jalan cepat, dan berkebun. Waktu olahraga 60 menit ini bisa dibagi menjadi tiga sesi.
4. Cek Siklus Haid
-
BMI dalam kategori obesitas bisa menyebabkan siklus menstruasi dan ovulasi tidak teratur. Wanita dengan obesitas perlu mengecek dan mencatat siklus haidnya. Ini penting untuk mengetahui pola dan siklus haid, serta perkiraan waktu ovulasi.
-
Beberapa kasus menunjukkan wanita obesitas dengan siklus ovulasi normal memiliki peluang hamil lebih rendah ketimbang wanita dengan berat badan normal.
-
Hal ini biasanya terkait gangguan kesehatan akibat obesitas. Misalnya saja gangguan tiroid, resistensi insulin, dan diabetes.
5. Cek Laboratorium
-
Seseorang dengan obesitas rentan mengalami diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi. Dua kondisi yang bisa mengakibatkan komplikasi selama kehamilan. Cek kesehatan di laboratorium perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan berarti.
-
Meskipun berisiko, tetapi wanita obesitas bisa hamil sehat. Syaratnya berat badan, diet, dan olahraga harus benar-benar dijaga.
-
Kontrol kehamilan juga harus dilakukan secara teratur. Hal ini untuk memonitor ada tidaknya komplikasi kehamilan hingga persalinan.
-
Jika kita termasuk obesitas, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum merencanakan kehamilan. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan kita.
-
Bisa jadi dokter akan meresepkan obat yang bisa membantu ovulasi. Dokter juga bisa memberikan suplemen yang mendukung kehamilan sehat.
Jadi jangan khawatir ya, hamil sehat bagi wanita obesitas bisa didapatkan.
Baca Juga : Jenis dan Jumlah Kebutuhan Vitamin untuk Program Hamil
Ditulis oleh : Nurvita Indarini
Sumber
- https://www.eehealth.org/blog/2019/10/healthy-weight-pregnancy/
- https://www.texasheart.org/heart-health/heart-information-center/topics/body-mass-index-bmi-calculator/
- https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/weight-management/overweight-and-pregnant
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-obesity/art-20044409
- https://www.acog.org/patient-resources/faqs/pregnancy/obesity-and-pregnancy