Panduan Mengonsumsi Obat Saat Program Hamil
Minum obat saat program hamil diperbolehkan, setelah memastikan profil keamanan obat dan berkonsultasi pada dokter.
Risiko minum obat saat program hamil
Beberapa obat- obatan dapat menganggu tumbuh kembang janin, seperti:
- Bayi lahir cacat
- Keguguran
- Kelahiran prematur
- Kematian
- Gangguan perkembangan
Risiko terbesar adalah pada usia kehamilan minggu pertama, di mana kebanyakan ibu hamil belum mengetahui bahwa mereka telah mengandung.
Cara memastikan keamanan obat
Cara termudah untuk mengetahui keamanan obat adalah dengan tiga hal berikut:
- Membaca informasi pada brosur atau kemasan obat
- Berkonsultasi pada dokter
- Konsumsi sesuai dengan instruksi
Jenis obat yang perlu dipastikan keamanannya
Berikut adalah beberapa contoh obat-obatan umum yang tetap perlu dipastikan kemanannya:
1. Obat Demam atau Nyeri
Obat anti nyeri atau anti inflamasi golongan NSAIDs (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs), seperti Aspirin, Ibuprofen dan Ketoprofen dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran.
Namun, penggunaan Aspirin dosis rendah dapat digunakan atas petunjuk dokter jika ibu hamil mengalami kondisi preeklamsia.
2. Obat Antidepresan dan Antipsikotik
Wanita yang menggunakan obat antidepresan golongan SSRIs (selective serotonin reuptake inhibitors), dapat berefek samping waktu yang lebih lama untuk hamil, disertai risiko kelahiran prematur dan keguguran.
3. Obat Batuk
Obat batuk yang mengandung Guaifenesin bisa digunakan untuk jangka pendek, selama tidak mengandung alkohol.
4. Obat Kortikosteroid
Obat golongan kortikosteroid, seperti Dexamethasone, Methylprednisolone dan Hidrokortison dapat menghambat ovulasi dan kesuburan.
5. Antibiotik
Beberapa antibiotik dapat menyebabkan masalah pada janin dan dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi antibiotik, yaitu kondisi ketika bakteri menjadi kebal dengan antibiotik.
6. Obat Anti Alergi
Beberapa obat antihistamin yang aman digunakan saat kehamilan, yaitu Cetirizine, Loratadine, Levocetirizine, Chlorpheniramine maleate (CTM), Cyproheptadine.
7. Vitamin
Hindari penggunaan vitamin atau suplemen yang belum diketahui keamanannya pada ibu hamil.
Tidak semua produk dengan klaim “kandungan herbal, alami dan tanpa efek samping” aman digunakan bagi ibu hamil.
8. Obat Jerawat
Penggunaan perawatan wajah dengan Isotretinoin dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, kematian mendadak setelah lahir atau kecacatan.
Penggunaan Isotretinoin harus dihentikan dan kehamilan harus ditunda, setidaknya 1 bulan setelah obat dihentikan.
Beberapa obat yang digunakan sebelum hamil dapat mempengaruhi fertilitas dan perkembangan janin.
Oleh karena itu, pastikan semua pengobatan termasuk vitamin, didapatkan atas rekomendasi dokter.
Rencanakan kehamilan dengan matang, lakukan hubungan pada masa subur wanita untuk memperbesar peluang hamil. Jika telah mencoba hamil setidaknya selama 1 tahun atau lebih , Mommy dan pasangan bisa melakukan tes kesuburan dengan dokter spesialis kandungan.
FREQUENTLY ASKED QUESTION
Apakah aman minum antibiotik saat program hamil?
Tidak semua jenis antibiotik aman diberikan saat program hamil.
Hindari penggunaan antibiotik secara bebas.
Antibiotik hanya boleh digunakan atas resep dokter.
Kapan asam folat diminum untuk program hamil?
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) merekomendasikan semua wanita usia subur untuk mengonsumsi 400 mcg asam folat setiap harinya atau setidaknya 1 bulan sebelum kehamilan.
Ditulis oleh : apt. Novita, S.Farm., M.Farm. – Tim penulis Mommy 101 disadur dari berbagai sumber
Sumber
- Center for Disease Control and Prevention. Treating for Two: Medicine and Pregnancy . 2020. https://www.cdc.gov/pregnancy/meds/treatingfortwo/facts.html (diakses tanggal 24 Agustus 2021)
- Safe Medication When Trying To Conceive. 2021. https://momlovesbest.com/safe-medication-when-trying-to-conceive (diakses tanggal 24 Agustus 2021)
- Sumit Kar, Ajay Krishnan, Preetha, and Atul Mohankar. A review of antihistamines used during pregnancy. 2012. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3356948/ (diakses tanggal 24 Agustus 2021)
- Center for Disease Control and Prevention. Folic Acid. 2021. https://www.cdc.gov/ncbddd/folicacid/about.html (diakses tanggal 24 Agustus 2021)
- Medlineplus. Drug Info. 2018. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681043.html (diakses tanggal 24 Agustus 2021)